Perkembangan Asuransi Syariah di Dunia dan Indonesia

Asuransi Syariah Dunia Berkembang, Indonesia Mengikuti

Asuransi Syariah
Masyarakat pecinta ekonomi syariah mendapatkan kabar gembira. Di tingkat dunia, diperkirakan industri asuransi syariah akan berkembang pesat, yang juga akan diikuti oleh perkembangan asuransi syariah tanah air. Kebijakan pemerintah membantu perkembangan industri perbankan syariah diyakini sebagai faktor yang memberi pengaruh positif pada asuransi syariah.
Sekretaris Jenderal Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Muhammad Syakir Sula pun sepakat akan fenomena ini. Ia pun menyatakan optimismenya, bahwa jika industri asuransi syariah di tingkat dunia berkembang, maka di Indonesia juga akan mengikuti.

Fakta Asuransi Syariah di Indonesia

Namun Syakir menyatakan keheranannya akan fakta bahwa industri asuransi syariah Indonesia masih tergolong kecil, padahal memiliki jumlah penduduk Muslim terbanyak di dunia. Ia juga menambahkan kalau ini adalah tugas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk membesarkan industri keuangan selain bank, terutama asuransi yang merupakan ekonomi syariah.
Ekonomis Syariah

Industri asuransi sudah sangat maju di luar negeri, seperti Eropa dan Amerika. Bahkan perusahaan asuransi di sana, saking kayanya, memiliki industri pesawat, kilang minyak, dan yang lebih mengagumkan, sampai memiliki sebuah bank. Syakir berpendapat industri asuransi erat kaitannya dengan kemakmuran rakyat. Semakin tinggi tingkat kemakmuran masyarakat, industri asuransinya pun juga akan semakin maju. Di Indonesia sendiri masih didominasi penduduk kelas menengah ke bawah, sehingga industri asuransi tidak sebesar perbankan.

ekonomi syariah indonesia 

Peran Pemerintah Terhadap Industri Asuransi Syariah
Kebijakan pemerintah yang berpihak pada industri asuransi syariah sangat diperlukan untuk membantu pengembangan industri ini. Syakir memuji pemerintah yang masih terus berupaya mencari formula yang tepat dalam mengembangkan industri keuangan syariah Indonesia. Kementerian BUMN berupaya tanpa henti mencari jalan untuk membesarkan perbankan ekonomi syariah. Bank Indonesia (BI) pun juga mengambil peran dengan berusaha keras mengembangkan industri keuangan syariah. Sudah banyak kebijakan yang dikeluarkan BI untuk mencapai tujuan tersebut. Kini saatnya giliran OJK mencari formula pengembangan lembaga keuangan syariah non bank.
Masalah Sumber Daya Manusia
Tantangan terbesarnya adalah keberadaan Sumber Daya Manusia (SDM). Sebabnya, saat ini sekolah ekonomi syariah lebih memusatkan studinya pada pendekatan fiqih, padahal menurut Syakir pendekatan dari sisi ekonomi syariah juga sangat dibutuhkan. Di samping itu, jumlah pakar ekonomi syariah di Indonesia masih sedikit. Penghasil doktor ekonomi syariah justru lebih banyak dari Inggris, Malaysia dan Pakistan.

Previous
Next Post »
Thanks for your comment